Pages

Sabtu, 04 Juni 2011

Ciri Ciri khas Puisi Inggris Kuno


Simile dan metafora

Puisi Inggris Kuno memiliki ciri bahwa dalam tipe ini secara relatif tidak banya simile. Ini merupakan ciri khas gaya penulisan puisi Inggris Kuno dan merupakan akibat dari baik strukturnya, maupun kecepatan di mana lukisan-lukisan diterapkan dan dengan ini tidak bisa untuk secara efektif mendukung majas simile yang luas. Sebagai contoh, wiracarita Beowulf memuat paling banyak lima simile, dan semuanya dalam bentuk pendek. Di sisi lain hal ini sungguh bertolak belakang dengan ketergantungan puisi Inggris Kuno terhadap penggunaan metafora, terutama yang dicapai dengan penggunaan kennings. Contoh yang paling menonjol terdapat di The Wanderer di mana sebuah pertempuran dirujuk sebagai "badai tombak".[4]. Cara perujukan terhadap pertempuran seperti ini memberi kita kesempatan untuk melihat bagaimana orang Inggris Kuno memandang sebuah pertempuran: sebagai tak terduga, kacau, kejam, dan mungkijn bahkan merupakan sebuah tugas dari alam. Dengan unsur-unsur gaya dan tematik inilah seseorang harus menghadapi puisi Inggris Kuno

Aliterasi

Puisi Inggris Kuno secara tradisional beraliterasi. Artinya ialah bahwa bunyi-bunyi (biasanya konsonan pada posisi awal) diulang-ulang pada baris yang sama. Sebagai contoh di Beowulf terdapatkan pada baris weras on wil-siþ wudu bundenne[5] "seseorang pada perjalanan yang diinginkan menuju ke kapal", kebanyakan kata-kata beraliterasi pada konsonan "w". Bentuk aliterasi ini sungguh tersebar luas dan penting sehingga pada baris Beowulf yang baru dikutip ini, kemungkinan sang penyair bermula menggunakan kata wil-siþ ("perjalanan yang diinginkan" gagasan terpenting baris ini) dan lalu meletakkan kata-kata lainnya di baris ini yang beraliterasi dengannya. Sungguh pentinglah aliterasi sehingga hal inilah yang menjadi esensi baris secara keseluruhan. Hal ini bukanlah sesuatu hal yang aneh pada studi tradisi lisan pada transkripsi.

Jeda

Puisi Inggris Kuno juga memiliki ciri khas adanya pembagian baris berupa jeda Jerman (caesura). Selain menambah tempo setiap baris, jeda ini juga mengelompokkan setiap baris menjadi dua kuplet.

Elaborasi

Puisi Inggris Kuno memiliki gaya dramatis tempo yang cepat, dan dengan ini cenderung tidak terpengaruh oleh hiasan luas yang bisa, katakan, ditemukan pada sastra Keltik pada masa yang sama.

Di mana seorang penyair Keltik kontemporer bisa menggunakan 3 atau 4 simile, seorang penyair Inggris Kuno bisa saja hanya memasukkan sebuah kenning saja sebelum dengan cepat melanjutkan alur cerita.

0 komentar:

Posting Komentar